Merekam Jalanan Lewat Mata Deido Moriyama

author photo Januari 13, 2023

 

“Daido Moriyama is interested in the visual surprises of everyday life”- Matthias Harder

Konsistensi

Sejak tahun 70-an, Daido Moriyama terus-terusan mengambil foto dengan gaya dan karakteristik yang sama. Eksplorasinya yang tidak keluar dari ciri khas-nya membuat Daido menjadi fotografer yang jarang ditemui di masa kini.


Lahir di Perfektur Osaka, Jepang  pada 10 Oktober 1938. Daido melewati gejolak perang dunia kedua di masa-masa kecilnya dan melihat bagaimana negaranya bangkit. Dilihatnya gedung-gedung tinggi tumbuh seiring dengan berkembangnya ekonomi Jepang dan kegiatan konsumerisme masyarakat pada saat itu yang mempengaruhi budaya setempat.




Daido berhasil merekam jalanan-jalanan Jepang yang bertumbuh dengan kamera kecilnya di akhir usia 20-an. Dengan gaya yang berani dan telanjang, tanpa tedeng aling-aling, ia mengambil gambar apa saja yang lewat di sekitarnya, menjadikan foto-fotonya terasa lebih nyata dari realitas. Ia konsisten mengambil foto hitam putih selama berkarir menjadi fotografer jalanan, ribuan foto dengan gaya dan karakteristik yang sama berhasil membuatnya dikenal sebagai salah satu fotografer jalanan terbaik di dunia.

Baca juga: Mengenal Arbain Rambey: Fotografi Adalah Proses Berpikir

Karakteristik


Foto anak kecil yang sedang berlari, lalat hinggap di jendela yang memperlihatkan dunia sedang bergerak cepat, mobil-mobil lewat, jalanan yang dipenuhi iklan dan cahaya, juga ketelanjangan di hotel-hotel cinta. Kehidupan yang dilewati begitu saja di jalanan Jepang, sesuatu yang yang biasa saja sebenarnya, namun berhasil ditangkap dengan apik oleh Daido Moriyama. Kontras yang tinggi dan bayangan yang kuat, ledakan cahaya dan sudut-sudut yang berani, tidak lupa efek flare dan blur di beberapa foto untuk menimbulkan efek gerak, semuanya terekam dalam format hitam putih.


Deido membuat kehidupan sehari-hari menjadi sesuatu yang asing dan berani. Efek kuatnya kontras foto barangkali membuat kesan kuat dan keras, berhasil menggambarkan kehidupan yang sedang bersaing sana-sini untuk terus bertahan di roda ekonomi yang semakin membesar. Beberapa tampak asing dan aneh, karena hanya menghadirkan potongan-potongan gambar yang tidak utuh seperti betis perempuan di sebuah bath tub atau sepasang lengan pada sebuah gang. Lebih dari itu, ia paham betul sebagai fotografer jalanan untuk menangkap momen tanpa dibuat-buat, simultan saja, dengan intuisi yang kuat menjadikan fotonya terlihat natural dan penuh cerita.

Kesan

Fotografi adalah kejujuran, ia menyingkap realitas menjadi sesuatu yang lebih mudah untuk kita pahami. Kehidupan berhenti dalam bentuk gambar, menampilkan detil-detil yang sering terlewat dan memberikan kita waktu yang cukup untuk memperhatikannya. Karya-karya Deido sendiri sering disebut sebagai gambaran utuh atas dirinya, mereka merefleksikan kesan-kesan paling jujur dari kepribadiannya. Lewat karya dan gaya dalam memotret, barangkali itu semua adalah upaya-upaya manusia untuk memperlihatkan apa yang mereka lihat, untuk memberitahu semua orang siapa dirinya.

Baca juga: Sejarah Kamera Smartphone


Bagaimana Deido Moriyama memotret, mungkin dapat memberikan kita pemahaman bahwa yang terpenting dari fotografi bukan melulu soal keindahan, ada banyak dimensi-dimensi yang hanya bisa dicapai melalui kejujuran, tidak dibuat-buat. Membuat karya yang kita hasilkan adalah gambaran paling telanjang siapa kita, dan bagaimana kita memandang dunia yang sedang berjalan begitu saja.



Oleh: Renanto Adi

*Foto-foto dalam tulisan ini diambil dari buku Daido Moriyama; Journey For Something

This post have 0 komentar


:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement