![]() |
“Daido Moriyama is interested in the visual surprises of everyday life”- Matthias Harder |
Konsistensi
Sejak tahun
70-an, Daido Moriyama terus-terusan mengambil foto dengan gaya dan
karakteristik yang sama. Eksplorasinya yang tidak keluar dari ciri khas-nya
membuat Daido menjadi fotografer yang jarang ditemui di masa kini.
Lahir di Perfektur Osaka,
Jepang pada 10 Oktober 1938. Daido
melewati gejolak perang dunia kedua di masa-masa kecilnya dan melihat bagaimana
negaranya bangkit. Dilihatnya gedung-gedung tinggi tumbuh seiring dengan
berkembangnya ekonomi Jepang dan kegiatan konsumerisme masyarakat pada saat itu
yang mempengaruhi budaya setempat.
Daido
berhasil merekam jalanan-jalanan Jepang yang bertumbuh dengan kamera kecilnya
di akhir usia 20-an. Dengan gaya yang berani dan telanjang, tanpa tedeng
aling-aling, ia mengambil gambar apa saja yang lewat di sekitarnya, menjadikan
foto-fotonya terasa lebih nyata dari realitas. Ia konsisten mengambil foto
hitam putih selama berkarir menjadi fotografer jalanan, ribuan foto dengan gaya
dan karakteristik yang sama berhasil membuatnya dikenal sebagai salah satu
fotografer jalanan terbaik di dunia.
Baca juga: Mengenal Arbain Rambey: Fotografi Adalah Proses Berpikir
Karakteristik
Deido
membuat kehidupan sehari-hari menjadi sesuatu yang asing dan berani. Efek
kuatnya kontras foto barangkali membuat kesan kuat dan keras, berhasil
menggambarkan kehidupan yang sedang bersaing sana-sini untuk terus bertahan di
roda ekonomi yang semakin membesar. Beberapa tampak asing dan aneh, karena
hanya menghadirkan potongan-potongan gambar yang tidak utuh seperti betis
perempuan di sebuah bath tub atau sepasang lengan pada sebuah gang. Lebih dari
itu, ia paham betul sebagai fotografer jalanan untuk menangkap momen tanpa
dibuat-buat, simultan saja, dengan intuisi yang kuat menjadikan fotonya
terlihat natural dan penuh cerita.
Kesan
Fotografi
adalah kejujuran, ia menyingkap realitas menjadi sesuatu yang lebih mudah untuk
kita pahami. Kehidupan berhenti dalam bentuk gambar, menampilkan detil-detil
yang sering terlewat dan memberikan kita waktu yang cukup untuk
memperhatikannya. Karya-karya Deido sendiri sering disebut sebagai gambaran
utuh atas dirinya, mereka merefleksikan kesan-kesan paling jujur dari
kepribadiannya. Lewat karya dan gaya dalam memotret, barangkali itu semua
adalah upaya-upaya manusia untuk memperlihatkan apa yang mereka lihat, untuk
memberitahu semua orang siapa dirinya.
Baca juga: Sejarah Kamera Smartphone
Bagaimana Deido Moriyama
memotret, mungkin dapat memberikan kita pemahaman bahwa yang terpenting dari
fotografi bukan melulu soal keindahan, ada banyak dimensi-dimensi yang hanya
bisa dicapai melalui kejujuran, tidak dibuat-buat. Membuat karya yang kita
hasilkan adalah gambaran paling telanjang siapa kita, dan bagaimana kita
memandang dunia yang sedang berjalan begitu saja.
Oleh:
Renanto Adi
*Foto-foto dalam tulisan ini diambil dari buku Daido Moriyama; Journey For Something
This post have 0 komentar
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100