![]() |
Foto: @hyn_afni |
Tapi tempat hunting foto human interest tidak dibatasi oleh
tempat yang ramai saja. Karena pada dasarnya, di mana pun ada manusia, maka di
sana ada nilai human interest. Seperti yang dikatakan Arbain Rambey dalam
tulisannya, bahwa human interest adalah jenis foto yang paling gampang dicari.
Namun untuk mendapatkan foto human intereset yang baik, bukanlah perkara mudah.
Human Interest erat kaitannya dengan foto jurnalistik. Di
surat kabar atau media cetak, kebanyakan foto yang diangkat adalah human
interest. Penggambaran mood subjek utama akan memberikan kesan bahwa foto
tersebut hidup dan bisa mewakili tulisan.
Dalam foto jurnalistik, human interest lebih sering dipakai
pada pemberitaan features. Yakni menggambarkan kondisi atau keadaan seseorang
dengan tujuan menginformasikan agar pembaca/ penikmat foto merasa empati. Human
interest juga sering dijadikan sebagai kritik terhadap pemerintah.
Sayangnya, di Indonesia, human interest lekat kaitannya
dengan kehidupan masyarakat ekonomi menengah bawah. Padahal poin penting human
interest bukan itu. Tetapi penggambaran mood, ekspresi, seseorang yang mampu
membuat orang lain merasa empati/ simpati.
Misalnya, senyum bahagia anak kecil, ekspresi pemain musik,
ekspresi semangat orator. Agar lebih mudah dipraktikkan, human intereset juga
bisa dikombinasikan dengan jenis foto lain. Seperti street photography, culture
photography, traveller photography, maupun conceptual photography.
Dikutip dari google.books.co.id menurut Fendi Siregar, fotografi human interest tidak hanya mengajak kita untuk melihat lebih dalam lika-liku kehidupan masyarakat lewat bidikan lensa kamera, tetapi memaknai kehidupan mereka lewat cerita di balik cerita.
Demi cerita yang menarik, kadang seorang fotografer mengesampingkan nilai-nilai sosial. Hal ini yang perlu diperhatikan. Subjek foto bukanlah benda mati, tetapi makhluk hidup yang memiliki perasaan. Maka, saat hunting human interest, usahakan tidak mengganggu kenyamanan subjek, apalagi sampai membuatnya sakit hati.
Alih-alih ingin mendapatkan foto simpatik, kita bisa salah langkah dan justru mengeksploitasi subjek utama. Untuk mengatasi hal ini, alangkah lebih baiknya fotografer mengamati dulu objek sekitar, apa saja yang bisa diambil, apa saja yang memiliki nilai human interest.
Selain itu, perbanyak mencari referensi sebelum hunting juga bisa menambah kepekaan kita. Dikutip dari indonesiamendesain.com, fotografer yang ingin menggeluti human interest akan lebih bagus jika sering menonton/ membaca berita. Karena di sana akan tersaji apa saja yang menjadi topik hangat kali ini.
Salam phonegraphy!
Admin.
This post have 0 komentar
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100